Ribuan wisatawan berbondong-bondong menjajaki kawasan wisata hutan mangrove di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo selama tiga hari, yaitu dimulai dari tanggal 14 April 2017 hingga 16 April 2017. Pihak kepolisian setempat pun bergerak cepat untuk membantu mengurai kemacetan di jalan.
Jumlah pengunjung yang datang pada hari jumat tanggal 14 April sekitar 6000 orang, kata Suparyono, Pengelola wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu,
Angka 6000 itu sangat jauh dari hari biasanya, pada hari biasanya jumlah pengunjung perhari hanya sekitar 500-600 orang saja. Sebanyak 40 personel langsung disiagakan guna menjaga area wisata Mangrove Pantai Pasir Kadilangu, mulai dari pintu masuk, lokasi parkir, sampai area dalam wisata di hutan mangrove.
Para wisatawan selalu diarahkan agar tak bergerombol dan berhenti di satu lokasi ketika diatas jembatan bambu. Dikhawatirkan jembatan dapat roboh dan membahayakan pengunjung apabila beban terlalu berlebihan.
Banyaknya kendaraan yang memasuki area wisata hutan mangrove berdampak pada kemacetan lalu lintas. Hal tersebut disebabkan hanya tersedianya satu jalan utama yang menjadi jalan masuk sekaligus jalan keluar bagi wisatawan.
Ukuran jalan juga relatif sempit, tidak cukup apabila ada dua mobil untuk berpapasan. Namun, hal itu dapat diatasi dengan dibantu oleh kepolisian memberlakukan sistem buka tutup jalur.
Ukuran jalan juga relatif sempit, tidak cukup apabila ada dua mobil untuk berpapasan. Namun, hal itu dapat diatasi dengan dibantu oleh kepolisian memberlakukan sistem buka tutup jalur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar